Linktodays.com – Jawa Tengah. Detik – detik Lumpur dan Gas Beracun dari Dalam Tanah hebohkan Warga Dk Sucen, Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah, Peristiwa Alam Kurdo (Keluarnya lumpur dan gas beracun dari dalam tanah disertai dengan ledakan) itu terjadi sekitar pukul 17.30 Wib selama ± 10 menit. Kamis, (27/08/2020)
Kronologi peristiwa itu menurut Saksi Warno (40) bahwa pada Kamis tanggal 27 Agustus 2020 sekira pukul 17.00 Wib sore, saksi Warno, sekaligus korban akan mengeluarkan kerbau untuk di gembala di area lokasi kejadian / Kesongo.
Baca Juga: Video Kepala Adat Kinipan Dilepas Usai Ditangkap dan Diperiksa Selama 24 Jam
Kemudian sekitar pukul 17.30 WIB saksi Warno merasakan tanah bergetar dan melihat pecah mengeluarkan Lumpur dan melihat sebagian kerbaunya terkubur lumpur tersebut dan ternak lainnya berhamburan.
Korban berniat menyelamatkan diri dengan berlari tanpa menghiraukan ternaknya lagi. Sedang 3 orang saksi lain yaitu Suyatin (46), Sukimin (42) dan Wariyo (36) yang berada di belakang kandang kurang dari jarak 50 meter juga berlari menyelamatkan diri.
Para saksi tersebut, berlari meminta tolong kepada warga kampung. Selanjutnya ada Letusan Susulan dengan durasi kurang lebih dari 10 menit.
Korban/saksi Warno ditemukan oleh Warga dalam kondisi lemas, karena menghirup asap belerang dari letusan tersebut. Selanjutnya korban langsung dibawa Ke Puskesmas Doplang. Pukul 22.00 korban sudah kembali ke rumah masing-masing.
Baca Juga: Bareskrim Polri Sita Ribuan Ekstasi Asal Belanda Milik Napi
Semetara itu, akibat peristiwa Alam Kurdo tersebut 1 orang Korban diduga menghirup asap belerang (sadar) an Warno, laki-laki, umur sekitar 40 tahun, Pekerjaan Swasta alamat Dk. Sucen Desa Gabusan Kecamatan Jati Kabupaten Blora.
Kerugian Materiil diperkirakan 10 ekor kerbau terkubur lumpur ditaksir sebesar Rp 100.000.000,- (Seratus Juta Rupiah). Diduga masih ada 7 kerbau yang belum ditemukan.
Peristiwa Alam Kurdo itupun langsung dalam pengaman dan penelidikan pihak kepolisian dari Polsek Jati.
Hingga pukul 22.00 WIB puluhan ternak belum ditemukan dan diduga terkubur material lumpur sekitar lk 17 ekor kerbau.
Menurut keterangan warga sekitar lokasi peristiwa tersebut sudah terbiasa terjadi beberapa tahun sekali (faktor alam). Kondisi saat ini untuk semburan lumpur sudah berkurang tinggal gas masih keluar dan dikhawatirkan arah angin akan membawa gas tersebut ke pemukiman warga. (Tim/AS)
Discussion about this post