Linktodays.com- Pematangsiantar.
Warga Kecewa akibat pengurus Lembaga Muallaf Indonesia (LMI) Tidak siaga. Hal itu dibuktikan Yuni Hutagaol (42) warga Kelurahan Sipinggolpinggol, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, Jumat (28/08/2020) saat mendatangi Sekretariat Lembaga Muallaf Indonesia yang berada di Jalan Sisingamangaraja Kota Pematangsiantar.
Kepada Linktodays.com, Yuni mengatakan dirinya ingin memeluk agama islam dan telah meminta bantuan Satgas Anti Riba Kota Pematangsiantar sebagai mediator dirinya dengan pihak Lembaga Muallaf Indonesia Kota Pematangsiantar.
Baca Juga: Komunitas Satgas Anti Riba Mempertanyakan Kejelasan Status Kelompok Masyarakat di Kelurahan
Sehari sebelumnya, Kamis (27/08/2020) dirinya bersama rekannya Hendra (45) mendatangi Markas Besar Satgas Anti Riba Kota Pematangsiantar di Jalan ade irma nasution, Kelurahan Proklamasi, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematangsiantar. Dalam pertemuan tersebut Yuni menyampaikan keinginan nya kepada Tim Satgas Anti Riba Kota Pematangsiantar perihal dirinya yang ingin memeluk agama islam.
Namun dikarenakan Satgas nti Riba tupoksinya selama ini hanya menangani orang-orang yang bermasalah dengan riba dan masyarakat yang tertindas akibat intimidasi dari para debt collector, maka satgas anti riba menyerahkan perihal ini kepada Lembaga Muallaf Indonesia Kota Pematangsiantar.
Muslimin akbar, tokoh pendiri Lembaga Muallaf Indonesia Kota Pematangsiantar pun dihubungi oleh Tim Satgas Anti Riba , terjadilah dialog dan sepakat untuk mengadakan acara pensyahadatan di hari jumat (28/08/2020).
Baca Juga: PC SAPMA PP Simalungun Desak Polres Segera Memproses Bahara Sibuea
Dalam percakapan via whatsapp messenger muslimin menyuruh si pemohon agar menyiapkan berkas dan segala sesuatunya. Muslimin juga mengaku telah berkoordinasi dengan pihak pengurus perihal acara yang akan diadakan di sekretariat Lembaga Muallaf Indonesia.
Tibalah waktu yang dijanjikan Yuni dan Keluarga didampingi satgas anti riba datang ke Sekretariat Lembaga Muallaf Indonesia dengan membawa persyaratan yang diminta, namun alangkah kecewanya Yuni dan Tim Satgas Anti Riba Karena di Sekretariat tersebut tidak ada orang atau petugas yang siaga. Kantor tersebut juga tutup dan terlihat tidak ada aktifitas sama sekali.
Baca Juga: Satgas Anti Riba Desak Walikota Pematangsiantar Copot Kadisnaker Dari Jabatannya
Tim satgas anti riba pun kembali menghubungi Muslimin Akbar via Telepon seluler, namun muslimin hanya menjawab sabar.
“Sabar, in proses..” ucap muslimin via pesan Whatsapp messenger.
Baca Juga: Susah Sinyal! Mahasiswa Aceh Kuliah Daring Naiki Bukit Untuk Cari Sinyal Internet
Yuni dan satgas anti riba akhirnya kembali menunggu beberapa waktu. Setelah 1 jam menunggu akhirnya Tim Satgas Anti Riba mendapatkan jawaban dari muslimin bahwasanya petugas berhalangan dikarenakan ada keluarga pengurus yang meninggal dan menyuruh yuni dan rombongan datang saja kerumah muslimin untuk di syahadat kan, namun dikarenakan telah kecewa akhirnya Yuni dan rombongan akhirnya memilih pulang dan membatalkan acara tersebut.
Rudi Mirza Lubis, Ketua Satgas Anti Riba Kota Pematangsiantar, kepada linktodays.com mengatakan seharusnya pihak Lembaga Muallaf Indonesia Kota Pematangsiantar menyiapkan anggota yang bisa selalu siaga di kesekretariatan.
“LMI Layak dibubarkan, Pengurus nya tidak ada yang standby dan kerjanya lamban, banyak Warga yang pasti kecewa kalau hal ini terus berlangsung seperti ini,” ungkap Rudi dengan nada kesal.
“Hal ini telah mempermalukan Satgas Anti Riba Kota Pematangsiantar yang notabenenya sebagai pendamping yang dimintai tolong oleh warga,” ucap Rudi menambahkan.
Sekretaris II Lembaga Muallaf Indonesia Kota Pematangsiantar, Hendri saat dikonfirmasi Linktodays.com memberi pernyataan permintaan maaf karena memang hari ini Petugas piketnya berhalangan dikarenakan ada keluarga nya yang meninggal.
“Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, hari ini memang petugas piketnya sedang berhalangan, bagaimana kalau acaranya kita pending atau bila perlu kami yang datang langsung kerumah warga pemohon tadi yang sudah kecewa,” ucap hendri menawarkan solusi kepada satgas anti riba.
” Orang nya udah pulang bang, mereka kecewa dan telah membatalkan keinginannya. Ribet urusan sama LMI,” ucap rudi menutup pembicaraan.
(ZFK)
Discussion about this post