Linktodays.com – Aceh. Duel Persiraja Banda Aceh vs PSMS Medan di Liga 2 2022/23 gagal terlaksana karena lampu padam pada Senin (05/09/2022) malam. Ditambah lagi, insiden pembakaran juga terjadi di Stadion H Dimurthala, Banda Aceh.
Pertandingan tersebut semestinya dihelat pada pukul 20:30 WIB. Namun, lampu stadion padam beberapa menit jelang sepak mula berlangsung.
Setelahnya, kericuhan pun terjadi. Seorang suporter Persiraja, Abdur Rahman, mengungkapkan kemarahan para penonton dipicu karena harga tiket yang mahal serta tidak profesionalnya panitia pelaksana.
“Karena kecewa tiket mahal sekali, di tribune paling jelek pun mahal sekali, habis itu tiba-tiba enggak jadi main, mati lampu,” tutur Rahman dilansir dari kumparan.com, Selasa (06/09/2022).
“Dipertanyakan mana uangnya ini? Uang sudah banyak, masak lampu aja enggak jelas diurusnya, ya, begitulah orang pikirnya,” lanjutnya.
“Tidak ada arahan apa-apa ketika lampu padam, Panitia pelaksana diam membisu, sehingga para pendukung Persiraja tidak sabar dan mulai memanas masuk ke lapangan,” katanya.
Rahman menyatakan tiket paling murah dibanderol dengan harga Rp 50 ribu. Selain itu, kondisi tribune termurah tersebut juga tidak layak, ditambah dengan minimnya pengamanan sehingga penonton bisa masuk ke tribune mana saja.
“Paling murah Rp 50 ribu, itu pun tribune paling jelek. Habis itu penjagaannya enggak ada. Misalkan yang beli Rp 50 ribu, nanti dia duduk di tribune mahal yang Rp 90 ribu, makin kecewa lagi,” ucap Rahman.
“Kalau orang Aceh ini walaupun mahal tetap dibeli karena sudah fanatik sekali sama Persiraja, karena kalau di Aceh ini ‘kan cuma Persiraja yang paling diprioritaskan. Sementara, manajemennya kayak begitu. Baru laga [kandang] pertama sudah begitu. Itu ‘kan Presiden klub baru [Zulfikar Syahabuddin], dia baru selamatkan Persiraja, tapi langsung ambil untung terus di laga awal,” tambahnya.
Dikutip dari laman resmi Persiraja, ada enam kategori tiket yang disediakan untuk laga tersebut. Harganya mulai dari Rp 50 ribu hingga termahal dibanderol Rp 200 ribu.
Menurut Rahman, harga tiket pertandingan di era presiden klub sebelumnya tak semahal itu. Harganya bahkan bisa setengah dari yang dibanderol.
“Dari presiden yang lama enggak ada segitu harganya, paling Rp 25 ribu kalau dulu. Ini yang presiden baru ini langsung ambil untung besar sekali,” tandasnya. (Red/kumparan.com)
Discussion about this post