Linktodays.com – Jakarta. Baru-baru ini, pemain film ‘Dua Garis Biru’, Zara Adhisty (17) menjadi perbincangan netizen karena unggahan video mesranya bersama sang kekasih tengah viral. Video itu menunjukkan Zaki Pohan yang memegang payudara milik Zara Adhisty.
Akhirnya, video mesra itu dibanjiri komentar dan repost dari netizen sejak Rabu (19/08/2020). Menanggapi respons yang tidak baik dari netizen, Zara langsung menonaktifkan kolom komentar dan menghapus foto profil instagram miliknya. Namun, netizen tak kehabisan akal untuk tetap membully Zara.
Mereka menyerang kolom komentar instagram milik sang ibu Zara Adhisty, Sofia Yulinar dan kakaknya, Hasyakyla Utami.
Baca Juga: Hastag #Zara dan #DuaGarisBiru Mendadak Viral di Twitter, Ada Apa?
Geram dengan kelakuan netizen, sontak membuat Hasyakyla Utami angkat bicara. Ia mulai bersuara melalui akun twitternya.
“Twitter gue & nyokap di hack, dan masih bisa ada yg mikir itu pura2. Heran bisa ada orang jahat banget,” cuit Hasyakyla Utami, seperti dilihat detikcom Kamis (20/8/2020).
Menanggapi kejadian tersebut, psikolog Rosdiana Setyaningrum menyampaikan bahwa seharusnya video pribadi seperti itu, tidak perlu diumbar sampai ke ranah publik. Setiap orang harus bisa membedakan mana yang bisa diunggah ke publik atau tidak.
Jika tak setuju dengan perbuatannya, sampaikan dengan tegas tanpa harus membully. Bagi pelaku video juga lebih baik menenangkan diri, merenung, dan introspeksi diri agar peristiwa ini dapat dijadikan pembelajaran hidup
Nuzulia Rahma Tristinarum – Psikolog
Meski begitu, tidak berarti netizen berhak untuk menghakimi Zara Adhisty. Apalagi, mengarah ke bullying.
“Kalau emang tujuannya ngasih tahu dengan niat baik, ya secara personal dengan kata-kata sopan. Gak perlu di ranah publik juga. Kan bisa lewat DM (direct message), email, atau kontak manajernya,” ujar Rosdiana seperti dilansir dari media detikcom, Jumat (21/8/2020).
Sementara itu, Nuzulia Rahma Tristinarum, seorang konselor dan psikolog Pro Help Center (Layanan Konsultasi Pendidikan dan Psikologi) juga menyampaikan bahwa tentunya ada dampak negatif dari video ini, yaitu bagi para anak-anak dan remaja yang menonton akan merasa perilaku dari video mesra Zara adalah hal yang wajar dilakukan, sehingga adanya keinginan untuk meniru.
Namun, Rahma juga menyampaikan, apabila video tersebut terus disebar, tentunya akan membuat kehidupan Zara menjadi terganggu karena adanya stres dan kecemasan yang tinggi dalam menghadapi respon negatif yang berlangsung terus menerus.
“Sebagai netizen, sebaiknya hentikan bully-an. Jika tak setuju dengan perbuatannya, sampaikan dengan tegas tanpa harus membully. Bagi pelaku video juga lebih baik menenangkan diri, merenung, dan introspeksi diri agar peristiwa ini dapat dijadikan pembelajaran hidup,” ujar Rahma. (Red)
Sumber: detiknews
Discussion about this post