Linktodays.com – Sulawesi. Sebanyak 33 terduga teroris di Sulawesi Selatan ditangkap oleh Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri terkait dengan bom bunuh diri pasangan suami-istri di Gereja Katedral Makassar.
Terakhir, petugas menangkap pegawai BUMN berinisial N di Kabupaten Maros.
“Untuk saat ini, sudah 33 orang. Terakhir, berinisial N di Maros,” kata Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol E Zulpan, Selasa (20/04/2021).
N merupakan pria kelahiran Kota Makassar, pada tahun 1963. Dia belakangan ini berdomisili di salah satu perumahan di Kecamatan Mandai, Maros.
Tim Densus 88 Mabes Polri menangkap N karena diduga terlibat dalam bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, beberapa waktu lalu.
Berdasarkan kartu identitasnya, N tercatat bekerja sebagai Karyawan BUMN. Namun, Zulpan enggan membeberkan BUMN yang dimaksud. N juga merupakan saudara kandung salah satu eks napiter di Kota Makassar, Sulsel.
“Saya belum bisa membenarkannya karena Tim Densus 88 masih bekerja, memeriksa semua orang yang ditangkap secara intensif. Nanti Densus 88 yang akan menjelaskan,” jelasnya.
Sejak aksi bom bunuh diri pasutri di Gereja Katedral pada Minggu (28/03/2021) lalu hingga hari ini, sudah 33 orang terduga teroris yang ditangkap Tim Densus 88 dan Polda Sulsel. Mereka terdiri atas 31 laki-laki dan 2 perempuan.
Baca Juga: Total 10 Teroris Ditangkap Densus 88 di Jakarta, 3 Masih DPO
Baca juga: 7 Teroris Ditangkap Terkait Bom di Katedral Makassar, 3 di Antaranya Perempuan
Baca juga: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris Sebanyak 49 Orang di Sumbar-Tangerang Sejak Februari
Ke 33 orang terduga teroris ini ditangkap dibeberapa wilayah berbeda di Sulawesi Selatan, seperti Kabupaten Maros, Gowa, Bone dan Kota Makassar. Mereka memiliki peran sebelum L dan YSF meledakkan bom di Gereja Katedral.
“Orang yang ditangkap sekarang ini kan adalah orang yang mendukung. Ada yang dukung bantu buat bom, bantu survei jalan, bahkan ada yang memberi motivasi semangat,” kata Zulpan. (Red/kumparan).
Discussion about this post