Pematangsiantar (Sumut) – Linktoday.com
Saat pangkas rambut model cepak dan masih setengah berjalan, seorang juru parkir Denni Siregar (58) warga Jalan Kol, Kelurahan Kebun Sayur, Kecamatan Siantar Selatan, mendadak meninggal dunia pada Selasa (5/1) siang sekira jam 10.15 WIB.
Adanya kejadian tersebut membuat pengunjung yang awalnya mengantri, berangsur pergi meninggalkan lokasi. Bahkan, tempat pangkas bernama Sempati Hair Cut 2 milik Hotlan Tambah yang berada di Jalan Vihara, Kelurahan Simalungun itu juga ditutup.
Informasi dihimpun, sebelum kejadian awalnya korban datang mengendarai kereta Honda Supra X warna hitam lis merah BH 6485 MJ menuju ke tempat kejadian perkara (TKP). Usai markirkan kereta, korban sempat ikut duduk mengantri.
“Waktu bapak ini datang, kebetulan masih ada orang lain yang saya pangkas. Jadi menunggulah bapak ini dikursi. Sempat kulihat batuk-batuk sambil megang dada,” papar Haris Gulu sebagai karyawan Sempati Hair Cut 2 yang akan memangkas rambut korban.
Masih kata Haris, setelah giliran korban tiba, dia kembali menyuruh korban untuk duduk di kursi sembari menanyakan model pangakasan. Korban pun menjawab, dirinya minta di pangkaskan model cepak. Namun, saat masih setengah, korban batuk lagi dan langsung meninggal.
“Masih setengah rambutnya saya pangkas, batuknya bapak itu semakin parah, tapi nggak keluar-keluar dahaknya. Disitu langsung lemas dan posisinya tidak tegak lagi. Badannya juga dingin, sehingga saya cek nadinya sudah tidak berdenyut lagi bang,” katanya.
Sadar nyawa korban telah tiada, Haris Gulu kembali memanggil tokenya Hotlan Tambah yang saat itu sedang tiduran dilokasi pangkas. Ketika sudah terbangun, Hotlan kemudian beranjak lalu meminta karyawannya untuk memanggilkan keluarga korban yang memang dikenali.
“Karena saya kenal sama korban, keluarganya langsung kita panggil kemari dan tempat pangkas kita ini kita tutup setangah. Sebagian pengunjung tadinya lumayan ramai sih, menjadi bepergian karena adanya pak Denni yang meninggal mendadak,” ujar Hotlan Tambah.
Masih pantauan dilokasi, istri korban diketahui Boru Sidabutar yang datang dan melihat suaminya terbujur kaku langsung menjerit histeris. Bahkan, karena tak kuasa menahan rasa sedih. Boru sidabutar itu juga pingsan sebentar. Sehingga warga menentengnya jauh dari lokasi.
Sementara abang kandung korban Ridwan Siregar (59) yang juga tampak dilokasi menyebutkan, bahwa adiknya memang sudah lama mengidap penyakit jantung.” Dia ini adik kandung saya, tukang parkir di Jalan Sutomo. Memang sudah lama dia alami Jantung dan inilah yang terjadi,” sedihnya.
Demikian, Personil Satlantas Polres Siantar bersama jajaran Polsek Siantar Selatan tiba setelah mendapat informasi. Kemudian, langsung mengamankan sutuasi yang disesaki belasan warga karena menyimpan rasa penasaran. Termasuk mengatur arus lalu lintas yang sempat macat.
Baca Juga : Kapolres Pematangsiantar Pimpin Upacara Serah Terima Jabatan Kapolsek Siantar Barat
Dalam proses evakuasi, kepolisian mengalami sedikit kesulitan. Akibat anak korban yang berbadan besar berjenis kelamin lelaki tiba sambil meronta, ingin berusaha menebus masuk melihat jasad ayahnya di ruang pangkas. Setelah itu personel polsek perlahan menenangkan anak korban.
“Hingga saat ini, kita masih mengamankan situasi sambil menunggu mobil Ambulance. Kita datang setelah dikabarkan warga ya. Untuk dugaan sementara, kita menduga korban mengalami sakit jantung dan itu masih kita dalami,” ujar Iptu Bostan Simangunsong, Kanit Reskrim Polsek Siantar Selatan.
Lebih lanjut Bostan menyatakan, pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi. Karena menganggap jika kejadian itu murni penyakit Jantung.” Keluarganya minta korban langsung dibawa kerumah dan ini masih nunggu ambulance. Jadi mereka kita suruh nanti untuk buat surat pernyataan tidak keberatan,” tutup Bostan. (Red)
Discussion about this post