Linktodays.com – Jakarta. Setiap tahunnya Hari Bhayangkara selalu dirayakan sebagai wujud soliditas dan review pengabdian Polri untuk bangsa dan negara.
Adapun, tema setiap tahun selalu disesuaikan dengan kondisinya. Namun kali ini Polri mengangkat tema sebagai perannya mendukung pandemi yang lagi melanda dunia terutama Bangsa Indonesia.
Terkait dengan Hari Bhayangkara, Presiden Joko Widodo meminta jajaran Polri untuk terus melakukan pembenahan serta memperkuat manajemen dan kelembagaannya guna meningkatkan kinerja dalam mengayomi, melindungi, sekaligus melayani masyarakat.
“Dirgahayu Kepolisian Negara Republik Indonesia. Teruslah bertransformasi menuju Polri yang Presisi, menjadi abdi utama nusa dan bangsa,” tutur Presiden Jokowi, dalam amanat yang disampaikan pada Upacara Peringatan ke-75 Hari Bhayangkara Tahun 2021, di Istana Negara, Jakarta.
Hal tersebut sejalan dengan Peringatan Hari Bhayangkara kali ini yang mengusung tema ‘Transformasi menuju Polri yang Presisi mendukung percepatan penanganan Covid-19 untuk masyarakat sehat dan pemulihan ekonomi nasional menuju Indonesia Maju’.
Polri yang Presisi yaitu prediktif, responsibilitas, transparan, dan berkeadilan merupakan program yang diusung Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat menjabat sebagai Kapolri.
Di tengah keseriusan terlibat aktif dalam mendukung pemerintah menangani pandemi Covid-19, Presiden meminta jajaran Polri untuk juga tetap fokus menjalankan tugas-tugas pokoknya.
“Polri jangan lengah sedikit pun dalam menjaga keamanan, ketertiban masyarakat, dan penegakan hukum. Polri jangan pernah lengah dalam memberikan perlindungan, memberikan pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dengan sebaik-baiknya,” ujar Kepala Negara menegaskan.
Lebih jauh Presiden Jokowi mengingatkan, sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang sangat cepat, bentuk-bentuk ancaman terhadap kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara juga semakin kompleks.
“Polri harus berpacu menguasai iptek agar tidak kalah dengan pelaku kejahatan. Penggunaan kewenangan Polri harus juga didukung oleh perkembangan teknologi mutakhir,” ujar Presiden.
Presiden juga mengingatkan, penggunaan kewenangan Polri seperti melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan, dan penyitaan harus dilakukan secara bijak dan bertanggung jawab.
“Ingat, bahwa negara kita adalah negara Pancasila, negara demokrasi, negara yang menjunjung tinggi hak asasi manusia. Polri bukan hanya harus tampil tegas dan tanpa pandang bulu, tetapi juga harus tampil sebagai pengayom dan pelindung masyarakat,” tegas Presiden.
Presiden melanjutkan, Polri juga harus berwajah ramah dan selalu bersifat melayani masyarakat luas.
“Polri harus Presisi dalam menjalankan wewenangnya, harus akurat dalam membuat keputusan, harus merujuk pada peraturan perundang-undangan, dan harus menjunjung tinggi norma-norma martabat masyarakat,” sambungnya.
Di kesempatan tersebut, Presiden juga menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) guna mendukung transformasi menuju Polri yang Presisi.
“Rekrutmen, pendidikan, dan promosi harus dilakukan secara transparan dan akuntabel. Harus mencari karakter yang sesuai dengan tugas-tugas Polri dan harus menguasai perkembangan iptek terbaru,” jelasnya.
Selanjutnya, dalam rangka menghadapi tantangan zaman dan tuntutan masyarakat yang semakin kompleks, Presiden juga meminta Polri melakukan pembenahan secara komprehensif, termasuk dalam kebijakan perencanaan, pengorganisasian, dan penganggaran serta monitoring dan evaluasi dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini untuk mendukung Polri yang modern.
Kinerja dan Berbagai Hasil Pencapaian Polri
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan bahwa momentum Hari Bhayangkara merupakan saat yang tepat untuk melihat kembali capaian Polri yang selama ini telah dilakukan.
“Syukur Alhamdullilah, hasilnya sangat memberikan energi dan semangat untuk terus berubah menjadi lebih baik karena terjadi peningkatan kepercayaan terhadap Polri,” kata Kapolri dalam keterangan tertulisnya.
Hasil capaian yang baik tersebut, menurut Kapolri didasarkan pada hasil survei yang diselenggarakan oleh beberapa lembaga survei nasional yang kredibel pada tahun 2021. Dalam lembaga survei Alvara Strategi Indonesia, tingkat kepercayaan Polri sebesar 86,5 persen meningkat dari tahun sebelumnya (survei dari Litbang Kompas sebesar 70,8 persen). Sedangkan dari tingkat kepuasan terhadap Polri sebesar 82,3 peraen meningkat dari tahun sebelumnya (survei dari Alvara Strategi Indonesia sebesar 78,8 persen).
Dalam lembaga Charta Politika Indonesia, Polri menduduki peringkat ketiga sebagai lembaga tinggi negara berkinerja paling baik (pada tahun 2018 sampai 2019 Polri menduduki peringkat keempat).
Kemudian peringkat pertama sebagai lembaga penegak hukum berkinerja paling baik (meningkat dari tahun sebelumnya yaitu peringkat ketiga). Menurut Cyrus Network, Polri menduduki peringkat pertama sebagai lembaga penegak hukum yang dipercaya publik mendapatkan nilai sebesar 86,2 persen meningkat dari tahun sebelumnya (survei dari Litbang Kompas sebesar 70,8 persen).
Dalam Litbang Polri, terjadi peningkatan Indeks Kepercayaan Masyarakat (IKM) terhadap Polri di tahun 2021 menjadi 83,14 persen yang merupakan IKM tertinggi sejak tahun 2015. “Peningkatan kepuasan terhadap kinerja dan kepercayaan terhadap Polri ini merupakan kerja keras dari seluruh anggota Polri. Hal ini harus kita syukuri bersama dan mendorong Polri untuk menjadi lebih baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” ungkap Jenderal Polisi Sigit.
Mantan Kabareskrim Polri ini menegaskan capaian Polri selama ini bukan merupakan tujuan akhir, tapi pondasi awal dalam keberlanjutan program Transformasi Menuju Polri yang Presisi. “Ke depan, kita akan terus konsisten dan meningkatkan capaian kinerja agar mampu mengubah potret Polri sesuai dengan harapan masyarakat yaitu menjadi Polri yang dekat dengan masyarakat, sekaligus untuk menjawab perkembangan lingkungan strategis yang semakin cepat dan tidak menentu,” kata Kapolri.
Untuk mewujudkan harapan tersebut, lanjut Sigit, Polri harus mampu meningkatkan motivasi dan kinerja seluruh personelnya.
Salah satu upaya yang telah dilakukan ialah melakukan pemenuhan kesejahteraan personel Polri dengan memberikan perhatian besar seperti dalam program perumahan.
Beberapa waktu yang lalu, Polri telah meluncurkan program 100.000 rumah bagi pegawai negeri pada Polri. Sebanyak 34.491 unit yang terdiri dari 17.400 unit apartemen dan 17.091 unit rumah tapak telah dibangun dan direncanakan selesai pada tahun 2024.
“Program ini akan terus kami lanjutkan hingga seluruh anggota Polri dapat memiliki rumah yang layak. Harapannya personel Polri yang bertugas di lapangan tidak lagi memikirkan keluarga karena kondisi rumah yang kurang layak,” ujar Kapolri.
Selanjutnya adalah program kesehatan, dimana harapannya agar personel Polri mendapatkan kualitas layanan kesehatan yang baik. Polri juga terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Polri beradaptasi, berinovasi, dan mengubah budaya kerja dari dilayani menjadi budaya melayani sehingga dapat mewujudkan pelayanan yang humanis. Hal ini dilakukan dengan meluncurkan 16 layanan berbasis Teknologi Informasi di berbagai layanan kepolisian.
Dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, anggota Polri yang tersebar di seluruh Indonesia terus berupaya menjadi problem solver bagi setiap permasalahan masyarakat. Hal ini diwujudkan melalui program Polsek sebagai basis resolusi dan realisasi Bhabinkamtibmas sebagai pusat informasi dan problem solver.
“Terdapat 1.063 Polsek (di 343 Polres dan 33 Polda) tidak lagi melakukan penyidikan, melainkan berfokus pada penanganan Harkamtibmas. Kehadiran sosok Polri ditengah-tengah masyarakat diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan masyarakat, tidak perlu menggunakan senjata atau penggunaan kekuatan,” tutur Kapolri.
Di tengah pandemi Covid-19, mantan Kapolda Banten ini juga menegaskan Polri tidak melupakan tugas pokoknya menjaga stabilitas keamanan dalam negeri.
Sepanjang tahun 2021, Polri berhasil menggagalkan peredaran gelap 9,7 ton narkoba dan menyelamatkan 39,24 juta generasi penerus bangsa dari bahaya narkoba.
“Tidak ada toleransi dan tidak boleh ada ruang bagi bandar narkoba di negara ini, termasuk anggota Polri yang terlibat di dalamnya, saya ingatkan pilihannya hanya satu pecat dan pidanakan,” pungkas Kapolri.
Terkait dengan tindak pidana terorisme, Polri telah berhasil menangani terorisme ditunjukkan pada kasus bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulsel pada hari Minggu, 28 Maret 2021 pukul 10.25 WITA.
Pasca kejadian tersebut, Polri secara cepat merespon dengan melakukan penegakan hukum terhadap 108 tersangka di 8 Provinsi (Sulsel, Sulteng, DKI Jakarta, Jabar, NTB, Jatim, Jateng, dan DIY).
“Selama periode Januari sampai Mei 2021, jumlah tindak pidana terorisme yang terjadi di Indonesia sebanyak 6 kejadian dengan 217 tersangka, sebanyak 209 tersangka dalam proses penyidikan dan 8 tersangka dilakukan tindakan tegas terukur (6 meninggal dunia dan 2 bom bunuh diri),” ucap Kapolri
Lebih lanjut, Jenderal Polisi Sigit juga memaparkan penerapan Restorative Justice dikedepankan dalam penyelesaian perkara untuk menciptakan penegakan hukum berkeadilan.
Peningkatan penyelesaian perkara dengan Restorative Justice 64 persen lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya.
Hal ini juga diikuti dengan percepatan penyelesaian penanganan berbagai kasus yang menjadi perhatian publik antara lain pungli yang meresahkan masyarakat di Jakarta Utara, kebocoran data BPJS, dan kasus pinjaman online PT. Southeast Century Asia.
“Profesionalisme Penyidik Polri harus dijaga dan dipertahankan dengan tampilan yang tegas namun tetap humanis serta menghormati nilai-nilai Pancasila dan Hak Asasi Manusia,” kata Kapolri.
Kappolri menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan tersebut tidak akan dapat diraih tanpa adanya dukungan dari Bapak Presiden RI dan Bapak Wakil Presiden RI, para pimpinan Lembaga Tinggi Negara, TNI, para pimpinan Kementerian/Lembaga, seluruh anggota MPR / DPR / DPD RI, para mitra kerja, dan seluruh masyarakat.
“Oleh karena itu, selaku Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, saya mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada seluruh elemen bangsa yang telah membantu Polri mencapai titik ini,” terang Kapolria.
Sebagai Bhayangkara yang tangguh, Polri kata Jenderal Polisi Sigit juga harus melakukan upaya terbaik dengan mengerahkan seluruh sumber daya yang ada dalam rangka membantu penanganan Pandemi Covid-19 melalui pendisiplinan protokol kesehatan.
Antara lain, 5M, penguatan upaya 3T, penjagaan dan penyekatan, operasi yustisi dan membantu akselerasi program vaksinasi Nasional melalui gerai vaksinasi presisi dan vaksinasi massal.
Ketua DPR RI Puan Maharani berharap Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) terus semakin dekat dengan rakyat Indonesia.
Hal itu disampaikan Puan dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-75. Puan menyampaikan, Polri sudah hadir di tengah masyarakat selama 75 tahun, dan bertugas menghadirkan rasa aman, ketertiban, serta pelayanan publik.
“Selamat HUT ke-75 Bhayangkara RI, semoga Polri terus dekat di hati rakyat,” kata Puan, dalam pernyataan tertulisnya.
Perempuan bernama lengkap Puan Maharani Nakshatra Kusyala Devi ini mengungkapkan bahwa tugas Polri bertambah besar pada masa pandemi Covid-19. Karena selain menjaga keamanan, ketertiban, dan pelayanan publik, Polri juga harus hadir sebagai bagian dari solusi dalam menangani pandemi Covid-19.
“Polri harus terus hadir di tengah masyarakat, memenangkan hati rakyat, membangkitkan semangat gotong royong besar bangsa. Bersama rakyat membawa Indonesia keluar dari pandemi Covid-19,” ungkap Puan.
Hari Bhayangkara diperingati pada 1 Juli di setiap tahun. Peringatan Hari Bhayangkara dimulai pada 1 Juli 1946, saat terbitnya Penetapan Pemerintah Nomor 11/S.D. yang menetapkan Djawatan Kepolisian Negara bertanggung jawab langsung kepada Perdana Menteri.
Pada awalnya kepolisian berada dalam lingkungan Kementerian Dalam Negeri dengan nama Djawatan Kepolisian Negara yang hanya bertanggung jawab masalah administrasi, sedangkan masalah operasional bertanggung jawab kepada Jaksa Agung.
Peringatan Hari Bhayangkara tahun 2021 mengangkat tema “Transformasi Polri yang Presisi Mendukung Percepatan Penanganan Covid-19 untuk Masyarakat Sehat dan Pemulihan Ekonomi Nasional Menuju Indonesia Maju.
Terpisah, di daerah kebahagiaan Hari Bhayangkara juga dirasakan 65 personel Polri yang tergabung dalam satuan tugas Operasi Madago raya 2021 di Kabupaten Poso Sulawesi Tengah, hari ini telah menerima kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi.
Upacara laporan kenaikan pangkat personil satgas Madago raya dipimpin oleh Kepala satuan tugas operasi (Kastgas Ops) Brigadir Jenderal Polisi Reza Arief Dewanto,S.I.K di Pos Komando Taktis (Poskotis) Tokorondo Kecamatan Poso Pesisir Kabupaten Poso Sulawesi Tengah.
65 personel Polri ini tidak bisa melaksanakan upacara kenaikan pangkat dikesatuan masing – masing karena masih mengemban tugas Operasi pengejaran kelompok MIT Poso pimpinan Ali Kalora.
Dalam arahanya Kasatgas Ops Madago raya ini mengungkapkan ” Kenaikan pangkat merupakan wujud perhatian negara untuk kesejahteraan Personel, baik itu berupa kenaikan gaji maupun kesempatan naik jabatan dan pengembangan karier.”
“Dalam kesempatan ini tidak lupa saya juga ingin mengingatkan beberapa hal berkaitan dengan pelaksanaan tugas kita disini, waktu yang kita miliki dalam penyelesaian tugas di sini tidak banyak, kurang lebih hanya tersisa 30 hari lagi dari target waktu yang ditentukan,” ungkap Brigjen Polisi Reza yang Komandan Pasukan Gegana Korbrimob Polri.
“Mari kita kerahkan semua kemampuan untuk dapat mewujudkan keberhasilan dalam pelaksanaan tugas Operasi Madago Raya,” kata Brigjen Pol Reza lagi.
“Sekali lagi saya ucapkan selamat atas kenaikan pangkatnya kepada 65 personel satgas Madago raya, semoga Tuhan senantiasa memberikan kekuatan dan perlindungan-Nya kepada kita sekalian ” tambah Kasatgas Ops Madago raya yang juga mantan Dansat Brimob Polda Sulteng ini.
Terpisah Kasatgas Humas Ops Madago raya Kombes Polisi Supranoto mengungkapkan, 65 personil yang tergabung dalam satgas Madago raya telah dinaikkan pangkatnya setinggi lebih tinggi yaitu sebanyak 65 personil terdiri dari golongan pama 2 personil, golongan bintara 19 personil dan golongan tamtama sebanyak 37 personil.
Baca Juga: Kapolri Ungkap Capaian Kinerja Polri di Hari Bhayangkara ke-75
Baca Juga: Sambut HUT Bhayangkara Ke-75, Polrestabes Surabaya Distribusikan Ratusan Paket Sembako
“Selanjutnya atas nama pimpinan Polda Sulteng saya ucapkan selamat kepada seluruh anggota satgas Madago raya yang mendapatkan kenaikan pangkat, tetap rendah diri, bersyukur kepada Allah SWT dan jadikan kenaikan pangkat ini untuk memotivasi diri bekerja lebih baik lagi,” pungkas Kombes Pol Supranoto.
Turut hadir dalam pelaksanaan upacara laporan kenaikan pangkat adalah para pejabat dan perangkat operasi Madago raya yang ada di Kabupaten Poso. (Red/Mascipoldotcom).
Discussion about this post