Linktodays.com – Jakarta. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana melaporkan perkembangan 34 proyek pembangkit listrik yang terkendala atau mangkrak sejak era pemerintahan sebelumnya. Dari 34 proyek itu, sebanyak 7 proyek berhasil beroperasi, 15 proyek dilanjutkan, dan 12 proyek dihentikan atau terminasi.
Rida menjelaskan, kedua belas proyek pembangkit yang dihentikan itu semuanya merupakan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang mayoritas dikerjakan atau milik PT PLN (Persero). Hanya 1 proyek pembangunan PLTU yang milik swasta (Independent Power Producer/IPP).
“Proyeknya dihentikan kenapa? Ya enggak jalan-jalan, mungkin kontraknya memble, terpaksa diterminasi karena kita tidak bisa nunggu lagi,” katanya dalam konferensi pers daring sektor ketenagalistrikan, Jumat (04/06/2021).
Kedua belas proyek PLTU milik PLN yang dihentikan ini tersebar di berbagai daerah mulai dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Rinciannya: PLTU Kuala Tungkal 2×7 megawatt (MW), PLTU Ipuh Seblat 2×3 MW, PLTU Bengkalis 2×10 MW, PLTU Tarakan 2×7 MW, PLTU Kuala Pambuang 2×3 MW, PLTU Buntok 2×7 MW, PLTU Raha 2×3 MW, PLTU Bau-Bau 2×10 MW, PLTU Wangi-Wangi 2×3 MW, PLTU Ambon-FTP 1 2×15 MW, dan PLTU Jayapura 2×15 MW.
Sedangkan satu proyek PLTU yang dihentikan milik IPP adalah PLTU Tembilahan 2×5,5 MW di Sumatera.
“Yang terminasi atau dihentikan 12 proyek. Dan diganti dengan proyek lain, misalnya bangun gardu induk dan transmisi di sana. Misalnya PLTU Tembilahan itu tidak akan dilanjut dan dibangun gardu induk untuk penuhi supply (pasokan) listrik di sana,” ujar dia.
Untuk sanksi, kerugian, atau masuk ke ranah hukum akibat terminasi dari penghentian proyek ini, Rida menyarankan untuk ditanyakan ke PLN. Sebab mereka yang punya kontraknya.
Baca Juga: Listrik Padam Selama 6 Bulan, Masyarakat Dusun Aekmatio Jae Surati Bupati Tapanuli Utara
Baca Juga: Rumah Pimpinan Umum Linktodays.com Diteror Terduga Suruhan Bandar Narkoba Siantar
Secara keseluruhan, dari 34 proyek pembangkit yang mangkrak ini banyak dipegang PLN. Rida menghitung total kapasitas listrik yang harusnya terbangun mencapai 627,8 MW.
“Secara rekap, dari total 34 proyek, yang dikelola PLN ada 32 unit atau 54,1 persen. Dari sisi kapasitasnya yang PLN 612 MW. Sisanya IPP. Dari sisi jenis pembangkitnya itu didominasi PLTU,” terangnya. (Red)
Sumber: kumparan.com
Discussion about this post