Linktodays.com – Seperti kata Christopher McCandless, “happiness only real when shared.” Apalah arti kebahagiaan dan cerita tentang perjalanan hidup tanpa berbagi dengan orang lain.
Semangat inilah yang membuat Andre Mokalu bersama dengan 38 anak muda Indonesia lainnya berbagi cerita tentang perjalanan dan kehidupan mereka saat berada jauh dari Indonesia.
Buku yang diterbitkan Gramedia Widiasarana Indonesia ini mengoneksikan penulis dan editor yang saat itu tersebar di berbagai negara dari Benua Afrika hingga Benua Australia.
Sebagian besar penulis merupakan para penerima beasiswa luar negeri baik LPDP, Chevening, DAAD, MEXT, Fulbright, Erasmus, dan Spirit Kemenkeu-Bappenas. Mereka sukses berkolaborasi dan menulis buku di tahun 2017 berjudul Soul Travellers: Turning Miles Into Memories.
Dua penulis di antaranya bahkan merupakan koordinator PPI Dunia yang menggawangi Perhimpunan Pelajar Indonesia se-Dunia (PPI).
Sebut saja cerita petualangan mewujudkan khayalan masa kecil mengunjungi kastil Dracula di Rumania yang dilakukan Steven Guntur, atau kisah Intan Irani, yang menceritakan pengalaman mencari kedamaian batin di India yang ternyata mampu membawa penikmat sastra untuk masuk lebih dalam dan berkelana sebagai proses mendewasakan diri.
Sebagai penggagas buku, Andre bercerita tentang pengalaman kala harus menghubungkan semua penulis yang tersebar di berbagai negara.
“Komunikasi hanya terjalin via Email dan WhatsApp Group karena keterbatasan jauhnya jarak dan perbedaan zona waktu. Namun, para penulis dibebaskan mengeksplorasi travelling dengan sudut pandangnya masing-masing dalam bentuk esai,” paparnya dilansir dari Kompas.com, Rabu (14/10/2020).
Semangat berbagi untuk sesama
Buku Soul Travellers telah memenangkan Piala Cipta 2019 dari Program Vokasi UI dan juga telah mendapatkan Anugerah Pembaca Indonesia tahun 2017 dari Goodreads Indonesia.
Bahkan, buku ini menjadi buku dengan tema travel terpilih dalam Bedah Buku yang diadakan Bank Indonesia di Jakarta pada tahun 2018.
Selain itu, buku ini juga telah dialihaksarakan dan dicetak dalam braille oleh Yayasan Mitra Netra, sehingga rekan-rekan penyandang disabilitas tetap dapat menikmati kisah para pengembara ini.
Dibalik kepopuleran Soul Travellers, royalti penjualan buku ini telah disumbangkan ke Perpustakaan dari banyak SMP/SMU maupun Taman Baca di berbagai provinsi di Indonesia, antara lain Aceh, Sumut, Jabar, Jogja, Bali, Kaltara, Maluku, NTT, Papua Barat hingga Papua.
Baca Juga: Terinspirasi Buku Puisi Ruang Tunggu, Alya Zurayya Rilis Lagu Dua Senandika, Berikut Ini!
Baca Juga: Viral, Layanan Jasa Perbaikan Dikerjakan Semua Perempuan, Ramai Diperbincangkan di Media Sosial
Baca Juga: Netflix Siap Rilis Film ‘Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi’ Diperankan Jefri Nichol & Aurora
“Tujuan ini kami lakukan dalam rangka dharma bakti kami kepada ibu pertiwi untuk peningkatan literasi di Indonesia,” ucap Andre.
Meski begitu, perjalanan Soul Travellers tak terhenti sampai di sana. Melihat antusiasme pembaca akan buku bertema perjalanan, anak-anak muda Indonesia yang sedang menimba ilmu di luar negeri itu kemudian juga berniat membuat buku bergenre travelling untuk kali kedua.
Andre menjelaskan bahwa ia bersama rekan penulis lain telah mempersiapkan naskah untuk segera diwujudkan di tahun 2021 sebagai sekuel dari buku yang pertama.
“Buku kedua ini berfokus pada wisata kuliner khas sebuah bangsa di luar negeri yang ternyata justru lebih mengingatkan para penulisnya akan harum dan nikmatnya hidangan kampung halaman di tanah air, karena sejauhnya kita berkelana pasti cita rasa nusantara tetap di jiwa. Akan semenarik apa nanti ditunggu saja edisi kedua Soul Travellers ini. Tunggu kehadirannya di toko buku Gramedia favorit kalian ya,” pungkas Andre. (Red)
Sumber: kompas.com
Discussion about this post