Linktodays.com – Jakarta. Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto ‘dinobatkan’ sebagai menteri yang dianggap paling populer oleh masyarakat, berdasarkan survei Indonesia Political Opinion (IPO).
Hal itu berdasarkan pengukuran tingkat popularitas para menteri Kabinet Indonesia Maju dalam survei yang pada 10-22 Maret 2021.
“Kalau popularitas orangnya yang paling populer adalah Prabowo Subianto, 56 persen,” kata Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah dalam diskusi Polemik Trijaya dengan tema ‘Evaluasi Kabinet dan Peta Politik 2024’, secara virtual, Sabtu (10/04/2021).
Meski survei dilakukan di masa pandemi COVID-19, Dedi mengatakan, penilaian popularitas itu berdasarkan program dan kariernya selama menjabat sebagai menteri. Faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat ini adalah ketegasan atau wibawa, pemberitaan media, turun langsung ke masyarakat, dan lain sebagainya.
“Pandemi hanya untuk mengukur program, kalau terkait menteri (popularitas), itu total sepanjang karier di kementerian,” kata dia, saat dikonfirmasi ulang.
Mengikuti Prabowo di puncak popularitas, ada sejumlah nama menteri lain yang tak asing. Seperti mantan Kapolri Tito Karnavian yang kini menjabat Mendagri dengan 43 persen; Sandiaga Uno selaku Menparekraf 39 persen; Mahfud MD selaku Menko Polhukam 30 persen; dan Menkeu Sri Mulyani 29,5 persen; diikuti nama-nama lainnya.
Sementara, IPO juga merilis Kementerian mana yang paling populer. Memuncaki daftar, ada Kemensos dengan 73,1 persen; lalu Kemendagri dengan 64,8 persen; Kemenhan dengan 58,2 persen; Kemenkeu dengan 41,6 persen; dan Kementerian PUPR dengan 37 persen; diikuti kementerian lainnya.
Faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat ini adalah dari segi kebijakan, ketegasan, integritas/konsistensi, empati/peduli, dan faktor lainnya.
Baca juga: Menhan Prabowo Subianto Bentuk Pasukan Khusus Denwalsus, Begini Penjelasannya
Baca Juga:Sandiaga Uno Kunker ke Danau Toba, Nikmati Kopi dan Ombus-ombus di Adian Nalambok
“Tingkat pengetahuan responden terhadap kinerja kementerian, itu Kemensos paling populer. Ini popularitas ya, bukan dianggap yang paling baik. Paling terkenal gitu ya,” ucap Dedi.
Survei ini melibatkan 1.200 responden yang tersebar di berbagai daerah dengan metode multistage random sampling. (Red)
Discussion about this post