Linktodays.com – Sherina Munaf trending di Twitter usai menanggapi dugaan penyiksaan terhadap anjing bernama Canon di Aceh. Anjing milik pengusaha resort di Aceh itu disita oleh Satpol PP dan akhirnya tewas.
Penangkapan terhadap anjing tersebut diketahui dari unggahan akun Twitter @gregorius_6. Dalam unggahannya, dijelaskan bahwa peristiwa terjadi di kawasan wisata halal di Kecamatan Pulau Banyak, Aceh.
Tanggapan Sherina Munaf soal Dugaan Penyiksaan Terhadap Anjing hingga Tewas
Sherina Munaf memberikan tanggapan lewat akun Twitter miliknya pada Sabtu (23/10/2021). Perempuan 31 tahun ini merasa sedih melihat perlakuan manusia terhadap satwa. Ia juga mengajak masyarakat untuk berani bicara apabila merasakan keresahan yang sama.
“Mau sampai kapan banyak manusia bangsa kita sendiri memperlakukan satwa seperti benda begini. Apalagi ini hewan peliharaan seseorang. The greatest privilege of having a voice is to protect the voiceless. Kalau kamu resah karena ini, speak up,” cuit Sherina.
Pelantun lagu Cinta Pertama dan Terakhir ini juga mengajak masyarakat untuk melihat kejadian yang menimpa Canon dari sisi satwa. Apalagi, penangkapan terhadap Canon disebut ada kaitannya dengan pelaksanaan wisata halal.
“Bayangkan. Seekor anjing yang sepanjang hidupnya percaya manusia, yang ketika didatangi aparat keji itu ekornya melambai-lambai ramah, ternyata detik-detik terakhirnya adalah dikarungi sampai lemas dan akhirnya tewas. Demi agenda egois manusia yang berseragam,” cuitnya.
Sherina mengaku masih stres membayangkan mengenai penyiksaan yang dialami oleh Canon. Anjing itu dipelihara sejak kecil. Namun akhirnya tewas di tangan aparat berseragam.
Baca Juga: Polres Aceh Jaya Tangkap 11 Pelaku Pembunuh Lima Ekor Gajah di Aceh Jaya
“Masih stres kebayang hewan peliharaan tersayang, dirawat dari kecil, ramah dan percaya sama manusia, eh diburu, disiksa dan tewas oleh tangan-tangan aparat berseragam,” cuit Sherina.
Ketika membahas soal penyiksaan terhadap anjing hingga tewas, Sherina juga menyinggung mengenai pelaksanaan wisata halal di Aceh. “Untuk alasan apakah? Wisata halal? Kalau sampai iya demi itu, apakah halal = menghalalkan segala cara? Sakit,” cuitnya. (Red)
Sumber: kumparan.com
Discussion about this post