Linktodays.com – Jakarta. Media sosial dihebohkan dengan video yang menunjukkan sebuah ambulance ditembaki oleh personil Brimob, Selasa (13/10/2020) lalu.
Dalam video pendek tersebut, terlihat ambulance tersebut mundur dengan kecepatan tinggi.
Selanjutnya, puluhan personel Brimob langsung menembaki ambulance tersebut dengan gas air mata.
Sesaat kemudian, ambulance tersebut tancap gas meninggalkan lokasi dengan pintu samping yang masih terbuka.
Video itu diunggah pemilik akun Instagram @majeliskopi08 pada Selasa (13/10/2020).
Tampak personel Brimob kemudian mengejar ambulance yang dari informasi diperoleh bernopol B 1342 TZM tersebut.
“Ada pengejaran dan penyerangan ambulans lagi? Terkonfirmasi oleh sobat-sobat yang baik di sini di daerah Menteng Huis, Selasa sore (13/10),” tulis akun tersebut.
Dikonfirmasi, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus menyampaikan pihaknya masih harus melakukan pendalaman terkait video tersebut. Rabu, (14/10/2020).
Hal itu dilakukan untuk memastikan kejadian itu terkait demo menolak UU Cipta Kerja pada hari ini atau bukan.
“Di cek dulu kebenarannya,” singkat Yusri.
Untuk diketahui, hari ini, massa Aliansi Nasional Anti Komunis (Anak) NKRI menggelar demo menolak UU Cipta Kerja di depan Gerbang Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta.
Awalnya, aksi demo berjalan tertib namun berubah rusuh sekitar pukul 16.30 WIB atau setelah massas Anak NKRI membubarkan diri.
Saat itu, ratusan massa yang didominasi remaja merangsek maju dan melempari aparat dengan batu.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana meyakini, kerusuhan itu dipicu oleh kelompok anarko.
Baca Juga: Ini Sejumlah Poin-Poin Pernyataan Resmi KAMI soal Penangkapan Anggotanya
Baca Juga: Polda Metro Jaya Arahkan Titik Kumpul Massa ke Kawasan Patung Kuda
Baca Juga: Polda Metro Jaya Jamin Keamanan di Wilayah Ibu Kota
“Ketika Anak NKRI selesai, mereka kembali. Anak-anak Anarko inilah kemudian bermain,” kata Nana.
Dalam kerusuhan tersebut, pihaknya berhasil mengamankan 500 orang perusuh dan saat ini tengah dilakukan pemeriksaan.
“Anarko anak-anak pelajar ini yang seharusnya mereka belajar malah mengikuti aksi ini harusnya tidak boleh,” ungkap dia.
Kendati berakhir rusuh, Nana memastikan tidak ada kerusakan berarti akibat kerusuhan ini.
“Kita tetap melakukan pendorongan jangan sampai mereka melakukan anarkisme lagi. Kita tak segan melakukan tindakan hukum,” tuturnya. (Red)
Sumber: pojoksatu.id
Discussion about this post