Linktodays.com – Bombana. Dokter forensik RS Bhayangkara Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) telah menyelesaikan proses autopsi terhadap jenazah Serda Rusdi, anggota TNI yang tewas tergantung di pohon jambu mete di Desa Rahantari, Kecamatan Kabaena Barat, Kabupaten Bombana.
Dokter Forensik RS Bhayangkara Kendari, dr Raja Al Fatih Widya Iswara mengatakan bahwa ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Namun dia tak bersedia membeberkan secara rinci.
Baca Juga: Tangan Terikat ke Belakang, Anggota TNI Ditemukan Tewas di Pohon Jambu Mete
“Untuk tanda bekas kekerasan ada di bagian leher. Untuk detailnya bukan kapasitas saya menyampaikan, langsung ke penyidik yang menangani kasusnya,” ucapnya.
Dokter Raja Al Fatih juga menyebut bekas kekerasan hanya ada pada bagian leher. Tidak ada di punggung atau bagian tubuh lainnya.
Kapolda Sultra, Irjen Pol Merdisyam dan Komandan Korem 143 Haluoleo, Brigjen TNI Jannie A Siahaan memantau langsung proses autopsi jenazah Serda Rusdi di RS Bhayangkara Kendari.
Proses autopsi yang dilakukan tim gabungan sedang berjalan yang diharapkan dapat mengungkap tabir kematian Rusdi.
“Pengusutan kematian prajurit TNI Angkatan Darat tersebut sedang berjalan. Jangan berspekulasi tentang pelaku maupun motif peristiwa naas yang memilukan tersebut,” ujarnya.
Korban yang juga Babinsa di Desa Rahantari, Kecamatan Kabaena Barat, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara ditemukan tewas menggantung di pohon pada Rabu (19/8), sekitar pukul 06.30 Wita.
Audi yang beranjak ke kebun adalah orang pertama yang menemukan korban menggantung di pohon dengan tangan terikat ke belakang. (*/Pojoksatu)
Discussion about this post