Linktodays.com – Pematangsiantar. Buntut dari sikap pihak RSUD dr Djasamen Saragih yang memandikan jenazah yang bukan muhrimnya tampaknya berbuntut panjang. Apalagi perawat yang memandikan jenazah tersebut mengaku memegang sertifikasi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) kota Pematangsiantar.
Ketua MUI kota Pematangsiantar H. M. Ali Lubis saat dikonfirmasi mengaku telah mengetahui informasi tersebut. Terkait hal itu, Ia sampaikan bahwa akan mengundang pihak RSUD dr Djasamen Saragih Pematangsiantar, serta Fauzi Munthe warga Serbelawan, Kecamatan Dolok Batu Naggar yang merupakan suami dari Ibu yang meninggal tersebut. Selasa,
“Besok, Rabu (23/9/2020) akan kita lihat bagaimana kebenarannya” ucapnya, Selasa (22/9/2020).
Ia jelaskan untuk kedua belah pihak telah diundang secara langsung maupun tidak langsung.
Saat ditanya soal perawat dari RSUD dr Djasamen Saragih yang mengaku memegang sertifikasi MUI, Ali Lubis mengutarakan belum pernah mengeluarkan sertifikasi seperti hal tersebut.
Baca Juga: Aneh! Jenazah Istri Fauzi Munthe Dimandikan 4 Orang Pria di RSUD Pematangsiantar
” Kalau misalnya pernah dulu kita buat pelatihan Bilal mayit di MUI Siantar, apakah termasuk dia, kita tidak tahu. Tapi kalau yang dulu itu bukan untuk Covid-19,” sebutnya.
Untuk itu, sambungnya, pihaknya akan meminta klarifikasi terkait hal tersebut.
“Besok lah untuk lebih lengkapnya ya,” tutup ketua MUI kota Siantar ini.
Terpisah, Plt Dirut RSUD dr Djasamen Saragih saat dikonfirmasi mencoba mengelak saat ditanya terkait adanya kelakukan memandikan jenazah yang bukan muhrimnya.
” Nggak ngerti-ngerti saya kalau soal hal kae gitu. Nggak sampai kesana saya apanya,” ucap Kadis Kesehatan ini dari seberang telepon.
Ia mengaku tidak mengerti tentang pembahasan muhrim atau bukan dalam memandikan jenazah.
Baca Juga: Usai Terjebak di Gang Buntu, Akhirnya Pencuri Motor di Tangkap Polres Metro Bekasi
” Yang jelaskan orang forensik sudah mengertinya semua itu,” tandasnya. (Tim/Red)
Jangan Lewatkan Video ini! ;
Discussion about this post