Linktodays.com – Sebuah layanan jasa perbaikan ramai diperbincangkan di media sosial. Alasannya, layanan jasa di Korea Selatan tersebut dilakukan oleh para perempuan.
Unggahan mengenai layanan ini berawal dari laporan berita dari BBC, 14 Oktober 2020 yang dibagikan di Twiiter.
Layanan ini digagas oleh seorang perempuan bernama Ahn Hyung-seon.
Unggahan dari BBC di re-tweet akun @margianta dengan ditambahi keterangan berikut ini:
“Kekerasan seksual di Korea Selatan meningkat 2x lipat dalam 10 tahun terakhir. Mayoritas korbannya perempuan.
Melihat ini, Ahn Hyung-seon akhirnya buka jasa reparasi oleh pekerja perempuan, untuk para perempuan yg takut rumahnya kedatangan laki2 asing.”
Unggahan tersebut kini disukai 4.504, di-retweet 1.734 dan dikomentari 63 orang lebih.
Pengalaman pribadi
Dikutip dari wawancara dengan BBC, Ahn Hyung-seon mengaku terinspirasi membuka layanan jasa reparasi berawal dari pengalaman hidupnya sendiri.
Saat masih kecil, ia mengaku suka bermain dengan alat-alat dan merapikan kotak-kotak peralatan.
Namun, orang-orang selalu mengatakan bahwa hal-hal seperti itu bukan untuk anak perempuan.
Kemudian, setelah dewasa dan hidup sendiri selama 10 tahun, ia menyadari, setiap ada yang rusak di rumahnya dan harus memanggil jasa perbaikan, hanya personel laki-laki yang selalu datang.
“Mengapa tidak ada perempuan di sektor ini,” kata dia.
Pertanyaan ini pun menjadi salah satu alasan yang membuatnya membuka layanan jasa perbaikan dengan semua personelnya perempuan.
Tidak hanya untuk memberdayakan para perempuan, layanan ini disebut bertujuan untuk membantu mereka yang tidak nyaman saat membiarkan laki-laki asing masuk ke rumahnya.
“Mempertimbangkan apa yang terjadi di Korea, mungkin akan menjadi tidak nyaman. Kasus-kasus pendobrakan masuk terus meningkat dan menimbulkan kekhawatiran,” tuturnya.
Menekan risiko kekerasan seksual
Menurut Hyung-seon, dalam 10 tahun terakhir, kasus-kasus kekerasan seksual di Korea Selatan terus mengalami peningkatan.
Hampir 90 persen korban kasus kekerasan tersebut dialami oleh perempuan.
Oleh karena itu, ia berharap bahwa layanan yang digagasnya ini dapat meminimalisasi risiko tersebut dan membuat para perempuan lebih nyaman saat memanggil jasa perbaikan.
Layanan yang dirintisnya telah berhasil memperbaiki kerusakan-kerusakan pada lebih dari 500 rumah tahun lalu.
Kini, perusahaannya pun terus tumbuh.
Mengubah pandangan umum
Hyung-seon dan timnya berusaha untuk terus mengubah “pandangan umum” yang melihat bahwa kerja-kerja yang dilakukannya bukanlah pekerjaan perempuan.
“Ini merupakan kerja yang sulit baik untuk perempuan maupun laki-laki. Anda memerlukan stamina dan harus siap mengangkat benda-benda berat,” jelasnya.
Baca Juga: Belanda Lockdown Parsial, Wajib Pakai Masker di Ruangan
Baca Juga: Didiskualifikasi KPU, Paslon Ilyas-Endang Minta Tim Dan Pendukung Tidak Terprovokasi
Baca Juga: Pembalap MotoGP Valentino Rossi Dikabarkan Positif Corona
Namun demikian, terlepas dari tantangannya, ia menegaskan bahwa para perempuan dapat melakukan pekerjaan di sekotr ini.
“Perempuan mana pun dapat melakukannya jika berani menerima tantangan tersebut,” kata Hyung-seon.
Ia pun berharap lebih banyak perempuan yang dapat bergabung dengannya, sehingga apa yang mereka kerjakan menjadi normal.
Hyung-seon juga mengungkapkan keinginannya untuk segera membangun sebuah bangunan secara keseluruhan bersama dengan para teknisi perempuan lainnya. (Red/BBC/Kompas.com)
Discussion about this post