Linktodays.com – Guguran tebing lava terjadi di puncak Merapi, Minggu (22/11/2020). Guguran tebing lava lama terpantau dari CCTV pengamatan Gunung Merapi yang dipasang di Deles pada pukul 06.50 WIB. Guguran ini tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 mm dan durasi 82 detik.
Kepala BPPTKG-PVMBG-Badan Geologi, Hanik Humaida menyampaikan setelah statusnya ditetapkan menjadi Siaga sejak 5 November 2020 lalu, hingga saat ini aktivitas kegempaan di Gunung Merapi tercatat masih cukup tinggi. Hal ini menunjukkan Merapi cukup aktif belakangan ini.
“Kegempaan dangkal yang dominan terjadi pada aktivitas kali ini mengakibatkan ketidakstabilan material lama yang ada di puncak,” terangnya, Senin (23/11/2020)
Hanik menjelaskan guguran tersebut merupakan guguran dari tebing lava 1954 yang berada di dinding kawah utara. Material jatuh ke dalam kawah dan hingga saat ini tidak berpengaruh pada aktivitas Gunung Merapi.
Menurutnya guguran seperti ini merupakan kejadian yang biasa terjadi pada saat Gunung Merapi mengalami kenaikan aktivitas menjelang erupsi. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mematuhi rekomendasi dari BPPTKG serta arahan dari BPBD dan pemerintah daerah setempat.
Baca Juga: Gunung Merapi Keluarkan Guguran Lava Sejauh 700 Meter
Baca Juga: Gunung Sinabung Erupsi, Wisatawan Diminta Tak Dekati Zona Merah
Baca Juga: Akan Menikah, Seorang Wanita Pergoki Calon Suaminya Bonceng Perempuan Lain, Viral di Medsos
“Pada periode pengamatan tanggal 22 November 2020 hingga pukul 24.00 WIB terpantau terjadi 50 gempa guguran, 81 kali gempa hembusan, 342 kali gempa multifase, 41 kali gempa vulkanik dangkal, dan 1 kali gempa tektonik jauh,” terangnya. (Red)
Sumber: kumparan.com
Discussion about this post