Linktodays.com – Dua kurir narkoba berusaha melarikan diri dengan sepeda motor karena tahu diri mereka sedang dikejar oleh personel Badan Narkotika Nasional (BNN) Kalimantan Barat. Apesnya, karena panik, kedua tersangka tersebut akhirnya nyemplung di parit di tepi Jalan Trans Kalimantan, Kecamatan Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar.
Peristiwa itu terjadi pada Rabu malam, 3 Februari 2021. Ketika itu keduanya membawa 2 kilogram narkotika jenis sabu, yang mereka dapatkan dari perbatasan Malaysia. Mereka hendak membawa sabu tersebut ke Pontianak, dengan menggunakan sepeda motor.
Saat keberadaannya diketahui petugas, kedua tersangka berusaha kabur, dan akhirnya sepeda motor mereka masuk ke parit. Ponsel dan barang bukti mereka ikut basah, akibat peristiwa itu.
“Rencananya narkotika jenis sabu ini akan diedarkan di Kota Pontianak, dan akan dimasukkan ke wilayah Beting,” jelas Kepala BNN Provinsi Kalbar, Adayana, saat konferensi pers pemusnahan barang bukti narkoba, Kamis, 25 Februari 2021.
Tersangka kurir narkoba yang berinisial AN dan DO tersebut merupakan warga Kabupaten Sanggau. Setelah dilakukan interogasi, tersangka mengaku mereka diperintahkan oleh BU, yang merupakan warga binaan di Lapas Kelas II A Pontianak.
“Upah yang diberikan oleh warga binaan tersebut sebesar Rp 10 juta, yang akan diterima bila narkotika tersebut sampai di Pontianak,” paparnya.
Kemudian, tim BNN Kalbar menyamar untuk menghubungi BU. Tersangka diarahkan untuk menunggu kurir yang akan menerima narkotika jenis sabu tersebut di sekitaran Bundaran Tugu Alianyang, Jalan Trans Kalimantan.
“Selanjutnya tim BNN yang menyamar didatangi oleh seorang laki-laki yang hendak mengambil narkotika jenis sabu tersebut, dan langsung diamankan oleh petugas,” ucapnya.
Baca Juga: Klinik Kecantikan Digerebek; Mayat Bayi Gegerkan Warga
Baca Juga: Curi Mobil, Pria asal Sambas Ini Mengaku untuk Modal Nikah
Kepala BNN Kalbar ini juga mengungkapkan, terkait bandar narkotika tersebut berada di Malayasia dan hingga saat ini belum ditemukan.
“Bandarnya di Malaysia, bandarnya gak masuk ke Indonesia. Kurir yang masuk ke Malaysia, dan ambil barang. Dua orang ini sebenarnya sudah pemain, cuma jarang ke Pontianak. Biasanya mereka hanya main di sekitar perbatasan saja,” imbuhnya. (Red/Hi!Pontianak)
Sumber: kumparan.com
Discussion about this post