Linktodays.com – Jakarta. Setelah setahun lamanya Indonesia dirundung pandemi COVID-19, tren kasus positif mulai menunjukkan adanya penurunan drastis.
Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan, sudah mulai terjadi penurunan drastis kasus positif corona di Indonesia dalam beberapa bulan belakangan.
“Dalam 1 atau 2 bulan terakhir, mulai terjadi penurunan drastis dari sisi confirm case di Indonesia. Ini juga didukung adanya penurunan rata-rata kematian, dan yang tak ditampilkan, penurunan bed occupancy rate (BOR),” terang Menkes Budi dalam RDP dengan DPR, Senin (15/03/2021).
Ia menambahkan, penurunan kasus positif di Indonesia ini juga konsisten dengan angka kasus positif corona di dunia.
“Angka ini juga konsisten dengan di dunia, jadi, dunia juga ada penurunan tajam,” tambahnya.
Budi Sadikin menyebutkan, penurunan ini tak lepas dari pelaksanaan strategi yang baik dalam penanganan corona. Setidaknya sejumlah strategi yang dicanangkan WHO dan juga dilakukan di Indonesia.
Pertama adalah penguatan sistem kesehatan publik termasuk di dalamnya menjalankan protokol kesehatan, perubahan perilaku serta sistem data dan informasi. Lalu kedua, deteksi 3T dan isolasi termasuk tracing untuk varian baru.
Ketiga, strategi therapeutic. Artinya, bila pasien sudah sakit bagaimana siapkan tempat tidur, nakes, obat, dan standard clinical part. Keempat, vaksinasi.
“Keempat ini kita jalankan sejak Februari kemarin dengan tujuan mengurangi laju penularan,” tutur dia.
Budi mengatakan, pemerintah terus mengejar target testing maupun tracing sesuai dengan rekomendasi WHO.
“Untuk testing kita kejar 1 per seribu. Jadi, kira-kira sekitar 40 ribu (testing) per hari. Dan ini kita usahakan hasil kurang dari 24 jam kita keluarkan Permenkes Rapid Antigen sesuai rekomendasi WHO. Tracing ada target yang mau kita kejar, 15 sampai 30 kontak erat per kasus konfirmasi, harus diidentifikasi dalam 72 jam,” jelas dia.
“Kita bekerja sama dengan Babinsa-Bhabinkamtibmas sebagai tenaga yang sudah ada di hampir seluruh desa dengan jumlah yang mencukupi sekitar 80 ribuan,” tutur Menkes Budi.
Sementara untuk isolasi, Kemenkes sudah bekerja sama dengan Pemerintah Daerah dengan disediakannya sarana isolasi, baik yang tersentralisasi maupun yang mandiri.
Kemudian untuk strategi therapeutic sudah diantisipasi dengan menambahkan tempat tidur isolasi.
Baca Juga: Menkes Ungkap Dua Strategi Untuk Perang Melawan COVID-19
Baca Juga: KPI Akan Panggil Stasiun TV yang LIVE Tayangkan Acara Lamaran Aurel dan Atta
“Tempat tidur isolasi ini berasal dari existing tempat tidur yang ada, karena banyak rumah sakit baru memanfaatkan 10 sampai 15% kamarnya untuk COVID. Itu sebabnya banyak BOR rumah sakit yang rendah, tapi BOR COVID-nya sudah tinggi. Kita bisa dengan cepat menyediakan bed isolasi yang cukup, sehingga memperingan kesempatan untuk pasien-pasien COVID bisa dilayani di rumah sakit,” paparnya.
Sementara untuk vaksinasi, Menkes Budi mengatakan sekarang sudah masuk ke tahap dua. Sebanyak 38 juta warga, dari tenaga kesehatan, lansia, hingga pelayan publik, telah menerima vaksinasi corona. (Red/Kumparan)
Discussion about this post